Sabtu, 02 Januari 2010

PEMAKAIAN KALIMAT

A. Pengertian Kalimat
Orang berbahasa tidak menggunakan kata-kata secara lepas,
tetapi dengan merangkaikannya menjadi bentuk untaian kata yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Untaian kata yang
mengungkapkan pikiran secara utuh itu disebut kalimat. Dalam
sebuah karangan tertulis atau surat, kalimat itu merupakan bagian
terkecil sebagai unsur pembentuknya. Paling tidak, kalimat itu
merupakan titik tolak atau bagian awal sebuah karangan. Agar dapat
dipahami lebih jelas mengenai kalimat itu, perhatikanlah contoh
petikan karangan berikut ini.
Ujian telah lama berakhir. Bahkan, sudah diumumkan hasilnya.
Fernando sudah meraih tanda tamat belajar SMA jurusan ilmu
pengetahuan sosial dengan nilai baik sekali. Ia tidak berhasil
menjadi juara umum di sekolahnya, tetapi hanya nomor tiga.
Walaupun demikian, ini pun sudah merupakan prestasi yang
gemilang, mengingat bahwa disamping belajar ia harus melakukan
kegiatan lain yang tidak ringan, yaitu mengurusi pemasangan
pompa sumur untuk para petani di desanya.
Pada contoh di atas, kita dapat menemukan lima buah kalimat
yang membangun bagian karangan itu, yaitu
(1) Ujian telah lama berakhir.
(2) Bahkan, sudah diumumkan hasilnya.
(3) Fernando sudah meraih tanda tamat belajar SMA jurusan
ilmu pengetahuan sosial dengan nilai baik sekali.
(4) Ia tidak berhasil menjadi juara umum di sekolahnya,
tetapi hanya nomor tiga.
(5) Walaupun demikian, ini pun sudah merupakan prestasi
yang gemilang, mengingat bahwa disamping belajar ia
harus melakukan kegiatan lain yang tidak ringan, yaitu
mengurusai pemasangan pompa sumur untuk para petani
di desanya
Kalimat sebagai unsur dasar pembentuk karangan dalam wujud
tulisan mempunyai ciri-ciri berikut :
a. Kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda titik (.) atau mungkin juga dengan tanda tanya (?)
atau tanda seru (!).

b. Di tengahnya dipakai spasi dan tanda baca seperti koma (,),
titik dua (:), titik koma (;), tanda hubung (-).
Contoh kalimat (1) sampai dengan (5) adalah kalimat yang
utuh. Untuk mengetahui keutuhan sebuah kalimat, kita dapat
mengamati contoh kalimat (1) Ujian telah lama berakhir.
Misalnya. Kata Ujian dan berakhir dalam kalimat itu merupakan
kata-kata yang diperlukan. Jika salah satu di antaranya kita
hilangkan sehingga kalimat itu menjadi (a) Ujian telah lama atau
(b) telah lama berakhir, pernyataan (a) dan (b) merupakan
bentuk pengungkapan pikiran yang tidak utuh lagi. Dengan
perkataan lain, bentuk pengungkapan pikiran itu merupakan
kalimat yang tidak benar.
Kebenaran sebuah kalimat, selain ditentukan oleh keutuhan
unsur-unsur pikiran, ditentukan juga oleh
a. Kelugasan penyusunannya (tidak rancu);
b. Urutan kata-katanya;
c. Ketepatan pemakaian kata-kata penghubungnya atau
perangkainya;
d. Kecermatan memilih kata-katanya;
e. Kebenaran menggunakan bentuk kata-katanya.
Berikut ini dikemukakan beberapa kesalahan kalimat yang
disebabkan ileh (1) penulisan kalimat yang tidak utuh, (2)
pemakaian bentuk kata yang rancu, (3) pemakaian keterangan
yang tidak lengkap, (4) urutan kata yang menyalahi aturan
berbahasa Indonesia, (5) pemakaian kata atau ungkapan
penghubung yang tidak tepat, dan (6) pemakaian bentuk dan
pilihan kata yang tidak cermat.

0 komentar:

Posting Komentar

MY GREEN PLACE © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute